PERSAHABATAN
ANTARA MONYET & IKAN
Dr. N. Sutrisna
Widjaya, MPH
Seekor monyet
bersahabat karib dengan seekor ikan, yang hidup di sebuah sungai. Tentu monyet
berada di dahan-dahan pohon di sepanjang tepi sungai.
Setiap hari
mereka bercengkerama, berbagi pengalaman dan berbagi rasa sebagaimana umumnya
dua orang yang bersahabat karib.
Pagi-pagi monyet memberi salam kepada ikan: "Selamat pagi ikan sahabatku,
apa khabar ? Apakah semalam engkau tidur nyenyak ?"
Sang ikan
menjawab dengan hangat: "Aku baik nyet, sebaliknya engkau bagaimana
?".
Demikianlah
mereka menjalani hari-hari dan hidup mereka dalam persahabatan yang akrab dari
waktu ke waktu.
Pada suatu hari
terjadi hujan lebat berkepanjangan. Air hujan bak dicurahkan dari langit.
Monyet berteduh di bawah pelepah pinang yang nyangkut di antara dahan-dahan,
sembari meperhatikan ikan, sahabat kentalnya. Air sungai mulai meluap disertai
gelombang yang makin membesar, membuat ikan terombang-ambing, terdorong ke kiri
dan ke kanan, terhempas pada batu-batu sungai maupun batu padas pada
tepian sungai.
Monyet menjadi
sangat khawatir dengan nasib sang ikan. Ia berteriak meminta pertolongan:
"Tolong……..tolong……ikan sahabat saya dalam bahaya !".
Ia berteriak
berulang-ulang namun tak ada seorangpun yang mendengarnya, teriakan itu
tenggelam dalam derasnya bunyi hujan.
Dalam keadaan
panik, monyet teringat nasihat orang-tuanya: "Kamu, bego ! Teriak melulu,
tolol ! Ambil kek tindakan apa saja untuk menolong sahabat kamu itu. Jangan
cuma teriak melulu".
Terdorong
nasihat orang-tuanya sang monyet melompat ke air, mengangkat ikan sahabatnya
dari bahaya banjir.
Benarkah sang
ikan selamat berkat pertolongan monyet tersebut ?
Ditulis dan dibagikan kembali oleh Dewa Ayu Eka P
Dharmatari,M.Psi.,Psikolog (Clinical Psychologist) sebagai bentuk penghormatan kepada Almarhum
Dr.Sutrisna Widjaya,MPH selaku Guru terbaik kehidupan yang telah menjadi
pembimbing selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar