Rabu, 04 Maret 2020


PENGENDALIAN PIKIRAN (MIND CONTROL

Oleh ; Dr. N. Sutrisna Widjaya, MPH *)
Sebagaimana meditasi pada umumnya, manfaat dari penerapan teknik ini pertama-tama adalah untuk ketenangan pikiran. Selanjutnya ia juga bisa digunakan untuk memperkuat doa atau permohonan-permohonan keinginan yang positif sesuai dengan yang dikehendaki menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar yang terkendalikan.
Prinsip dari penggunaan teknik ini adalah pemanfaatan dari enerji pikiran yang apabila didukung oleh enerji alam semesta akan merupakan kekuatan yang luar biasa, dengan probabilitas akan hasil yang meningkat secara tajam. Tulisan ini merupakan kombinasi ringkas dan praktis dari berbagai informasi berkenaan dengan meditasi, terutama yang diajarkan pertama-tama kepada saya oleh Carl Lewis, seorang turis Australia yang sedang berlibur di Bali dan, buku “You, the Healer” karangan Jose Silva.
LOGIKA RASIONAL
Diri seseorang disebut “bhuana alit” (mikrokosmos) sementara alam jagat raya atau alam semesta dikenal dengan istilah “bhuana agung” (makrokosmos). Bhuana alit dan bhuana agung pada kondisi dan saat-saat tertentu berhubungan satu sama lain. Dalam suatu kegiatan doa terjadi proses pikiran yang bekerja, mendambakan atau memohon sesuatu yang diinginkan. Di sini terjadi penggunaan suatu “enerji pikiran” yang berasal atau bersumber dari diri individu yang bersangkutan. Apabila bhuana alit dan bhuana agung saling berhubungan maka enerji pikiran yang bekerja pada saat itu tidak hanya bersumber dari individu yang bersangkutan. Ia didukung oleh enerji alam semesta yang luar biasa besarnya. Dengan demikian kemungkinan (probabilitas) akan hasilnyapun menjadi berlipat ganda.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah; kapankah dan bagaimana mempertahankan kondisi di mana bhuana alit berhubungan dengan bhuana agung, atau diri individu berhubungan dengan alam semesta (the universe) dalam selang waktu (durasi) tertentu sesuai dengan keinginan.
GELOMBANG ALPHA, PUSAT ENERJI PIKIRAN
Otak dan pikiran manusia bekerja dengan getaran gelombang atau frekuensi tertentu, tergantung suasana hati dan kondisi dari masing-masing individu. Frekuensi ini dapat diukur dengan alat electro encephalograph (EEG).

Gelombang antara 14 – 21 getaran per detik disebut gelombang BETA di mana kita umumnya berada dalam keadaan terjaga, melakukan aktivitas atau tindakan sehari-hari, atau disebut juga “outer conscious level”. Pada level ini kita berada pada alam jasmani (physical world).
Gelombang antara 7 – 14 disebut gelombang ALPHA yang dikenal juga sebagai alam spiritual (spiritual world), atau berada dalam “inner conscious level”. Pada gelombang ini ditambah beberapa tingkat di bawahnya terletak pusat bekerjanya pikiran. Pada level ini kita berada dalam keadaan setengah tertidur.
Gelombang antara 4 – 7 disebut gelombang THETA, di mana bekerja mekanisme persepsi di luar indra atau extra sensory perception (ESP), tempat bekerjanya intuisi.
Gelombang antara 0 – 4 disebut gelombang DELTA yang merupakan alam tidak sadar atau “unconscious level”
Alam semesta (the universe) mempunyai gelombang frekuensi yang konstan pada 10 getaran per detik. Apabila kita turun dari frekuensi 20 (dalam keadaan terjaga dan sadar) menjadi lebih tenang, damai dan santai (rileks) menuju frekuensi 10, pada frekuensi 10 inilah kita (bhuana alit-mikrokosmos) berhubungan dengan alam jagat raya (bhuana agung-makrokosmos). Gambaran analoginya adalah, bila radio penerima di rumah disetel pada frekuensi yang sama dengan frekuensi dari stasiun pemancar tertentu, maka program yang dipancarkan akan terdengar pada radio tersebut. Bila gelombangnya digeser maka siarannya akan hilang.      
Salah satu praktek doa pada umat Islam yang ditujukan pada solusi dari suatu masalah  yang berat adalah sembahyang tahajud. Sembahyang ini dilakukan di sekitar atau lewat tengah malam. Bila dirujuk pada konsep di atas, situasi atau suasananya akan cocok dengan keadaan yang mendukung posisi frekwensi 10 getaran per detik, atau gelombang alpha, yakni keadaan antara tertidur dan terjaga.
PENERAPAN KONSEP MIND-CONTROL
  1. Dalam posisi berbaring atau duduk tegak dan santai mata ditutup dan arahkan bola mata seakan-akan melihat keatas atau ke titik tengah dahi. Dan lekatkan ujung lidah secara lembut pada langit-langit mulut.
2.    Tarik nafas, lakukan relaksasi atau sikap santai bersamaan dengan hembusan nafas keluar , secara perlahan beberapa kali.

3.    Bayangkan otak/pikiran berada pada frekuensi 20, Perintah dan rasakan frekuensi tersebut turun perlahan-lahan bersamaan dengan perubahan suasana pikiran yang menjadi semakin tenang dan damai, menuju 19 – 18 – dst. sampai pada frekwensi 15.

4.    Untuk turun lebih lanjut menuju frekwensi 10 prosesnya menjadi lebih sulit dibanding turun dari 20 menuju 15 yang telah dilakukan sebelumnya, walaupun intervalnya sama-sama lima. Analoginya adalah larutnya gula dari sendok kedua di dalam segelas air teh akan lebih sulit dibanding dengan sendok pertama sebelumnya. Oleh karenanya dibutuhkan teknik bantuan dalam bentuk relaksasi otot, berurutan satu persatu meniru  proses menjadi dingin pada tubuh orang yang mati raga.


5.    Perintah dan rasakan otot-otot manjadi rileks dimulai dari ujung jari kaki dan tangan, naik perlahan-lahan berturut-turut sampai seluruh tubuh menjadi sangat rileks, lemas, dan santai. Dalam tahap ini tubuh benar-benar lemas seperti selembar handuk setengah basah yang diletakkan di lantai, teronggok tanpa tenaga yang menyangga. Atau sperti balon karet yang ditusuk menjadi kolaps/kempes.

6.    Bayangkan diri anda dalam pikiran (mental picture) bahwa anda;
1.  Masih muda, sehat, bersinar, berwibawa, dan menarik.
2.  Ajukan pertanyaan dalam pikiran; “Mengapa saya mengalami masalah fisik seperti ini” dan “Bagaimana masalah ini menjauh dan hilang dari diri saya”. Kemudian bayangkan orang-orang, siapapun yang terlintas dalam pikiran, gambarkan diri anda dengan mereka sedang berjabat tangan, saling memaafkan, saling mendukung dan saling mengasihi.
3.  Tegaskan sekali lagi di dalam pikiran bahwa anda sepenuhnya dalam keadaan sehat, secara fisik maupun mental.

4.    Panjatkan doa, ajukan permohonan dan keinginan kepada yang berada di atas sana Tuhan Y.M.E.) atau kepada apapun yang anda yakini (Alam semesta, Langit, dlsb.)

5.    Bayangkan proses-proses yang dikehendaki;
6.      Penyembuhan suatu penyakit tertentu.
7.    Pemecahan masalah-masalah tertentu.
8.    Pencapaian suatu target/sasaran tertentu dengan berhasil. Dan sebagai catatan, semakin spesifik anda menggambarkannya di dalam pikiran, semakin baik hasil yang dicapai.
*Sebelum mengakhiri teknik/metode ini , ucapkan dalam hati; “Sebentar lagi saya akan keluar dari gelombang alpha. Setelah menghitung secara perlahan-lahan dari 1 – 5 saya akan membuka mata dan mendapatkan diri saya dalam keadaan sehat, segar, enak, dan jauh lebih baik dari sebelumnya”.
a.      Mulailah menghitung perlahan-lahan dari 1 – 3, lalu berhenti sejenak untuk melakukan penegasan.
b.      Ulangi sekali lagi ucapan di atas dalam hati; “Sebentar lagi saya akan keluar dari gelombang alpha. Setelah hitungan kelima, saya akan membuka mata dan mendapatkan diri saya dalam keadaan sehat, segar, enak, dan jauh lebih baik dari sebelumnya”.
c.     Selesaikan hitungan ke 4 dan 5 dan ulangi lagi pernyataan di atas sebagai penegasan terakhir, dan bukalah mata anda dan nikmati keadaan segar, enak dan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Teknik ini cukup praktis dan dari pengalaman saya, teknik ini dapat diajarkan kepada siapa saja mulai dari anak usia 10 tahun sampai dengan Manula, asal daya nalarnya belum sepenuhnya hilang, dan pikirannya cukup terbuka. Bagi saya teknik ini dapat membantu penggunaan teknik yang lain seperti Visualisasi/Afirmasi dan Neuro-linguistic Programming, yang menjadi lebih efektif dalam penerapannya.
Satu-satunya masalah yang kami temui adalah kemungkinan munculnya kembali “rekaman-rekaman pengalaman traumatis, di masa lalu” ketika teknik ini dilakukan/diterapkan, namun itu bisa diatasi dengan sedikit bimbingan. Sekali teknik ini berhasil dilakukan, maka masalah tersebut di atas sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi.
Silakan mencoba dengan suatu keyakinan, dan biarkan alam semesta membantu Anda mengatasi berbagai masalah serta memberi bisikan jalan untuk menggapai keinginan positif yang Anda dambakan.
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
Lembaga Pengembangan Citra Diri
Jln. Suli No. 56 Denpasar
Ditulis dan dibagikan kembali oleh Dewa Ayu Eka P Dharmatari,M.Psi.,Psikolog (Clinical Psychologist)  sebagai bentuk penghormatan kepada Almarhum Dr.Sutrisna Widjaya,MPH selaku Guru terbaik kehidupan yang telah menjadi pembimbing selama ini.


PENGENDALIAN PIKIRAN ( MIND CONTROL )  Oleh ; Dr. N. Sutrisna Widjaya, MPH *) Sebagaimana meditasi pada umumnya, manfaat dari pene...