PENGENDALIAN
PIKIRAN (MIND CONTROL)
Oleh ; Dr. N.
Sutrisna Widjaya, MPH *)
Sebagaimana
meditasi pada umumnya, manfaat dari penerapan teknik ini pertama-tama adalah
untuk ketenangan pikiran. Selanjutnya ia juga bisa digunakan untuk memperkuat
doa atau permohonan-permohonan keinginan yang positif sesuai dengan yang
dikehendaki menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar yang terkendalikan.
Prinsip dari
penggunaan teknik ini adalah pemanfaatan dari enerji pikiran yang apabila
didukung oleh enerji alam semesta akan merupakan kekuatan yang luar biasa,
dengan probabilitas akan hasil yang meningkat secara tajam. Tulisan ini
merupakan kombinasi ringkas dan praktis dari berbagai informasi
berkenaan dengan meditasi, terutama yang diajarkan pertama-tama kepada saya
oleh Carl Lewis, seorang turis Australia yang sedang berlibur di Bali dan, buku
“You, the Healer” karangan Jose Silva.
LOGIKA RASIONAL
Diri seseorang
disebut “bhuana alit” (mikrokosmos) sementara alam jagat raya
atau alam semesta dikenal dengan istilah “bhuana agung” (makrokosmos).
Bhuana alit dan bhuana agung pada kondisi dan saat-saat tertentu berhubungan
satu sama lain. Dalam suatu kegiatan doa terjadi proses pikiran yang bekerja,
mendambakan atau memohon sesuatu yang diinginkan. Di sini terjadi penggunaan
suatu “enerji pikiran” yang berasal atau bersumber dari diri individu yang
bersangkutan. Apabila bhuana alit dan bhuana agung saling berhubungan maka
enerji pikiran yang bekerja pada saat itu tidak hanya bersumber dari individu
yang bersangkutan. Ia didukung oleh enerji alam semesta yang luar biasa
besarnya. Dengan demikian kemungkinan (probabilitas) akan hasilnyapun menjadi
berlipat ganda.
Yang menjadi
pertanyaan sekarang adalah; kapankah dan bagaimana mempertahankan kondisi di
mana bhuana alit berhubungan dengan bhuana agung, atau diri individu
berhubungan dengan alam semesta (the universe) dalam selang waktu (durasi)
tertentu sesuai dengan keinginan.
GELOMBANG
ALPHA, PUSAT ENERJI PIKIRAN
Otak dan
pikiran manusia bekerja dengan getaran gelombang atau frekuensi tertentu,
tergantung suasana hati dan kondisi dari masing-masing individu. Frekuensi ini
dapat diukur dengan alat electro encephalograph (EEG).
Gelombang
antara 14 – 21 getaran per detik disebut gelombang BETA di mana kita umumnya
berada dalam keadaan terjaga, melakukan aktivitas atau tindakan sehari-hari,
atau disebut juga “outer conscious level”. Pada level ini kita berada pada alam
jasmani (physical world).
Gelombang
antara 7 – 14 disebut gelombang ALPHA yang dikenal juga sebagai alam spiritual
(spiritual world), atau berada dalam “inner conscious level”.
Pada gelombang ini ditambah beberapa tingkat di bawahnya terletak pusat
bekerjanya pikiran. Pada level ini kita berada dalam keadaan setengah tertidur.
Gelombang
antara 4 – 7 disebut gelombang THETA, di mana bekerja mekanisme persepsi di
luar indra atau extra sensory perception (ESP), tempat bekerjanya intuisi.
Gelombang
antara 0 – 4 disebut gelombang DELTA yang merupakan alam tidak sadar atau
“unconscious level”
Alam semesta
(the universe) mempunyai gelombang frekuensi yang konstan pada 10 getaran per
detik. Apabila kita turun dari frekuensi 20 (dalam keadaan terjaga dan sadar)
menjadi lebih tenang, damai dan santai (rileks) menuju frekuensi 10, pada
frekuensi 10 inilah kita (bhuana alit-mikrokosmos) berhubungan dengan alam
jagat raya (bhuana agung-makrokosmos). Gambaran analoginya adalah, bila
radio penerima di rumah disetel pada frekuensi yang sama dengan frekuensi dari
stasiun pemancar tertentu, maka program yang dipancarkan akan terdengar pada
radio tersebut. Bila gelombangnya digeser maka siarannya akan
hilang.
Salah satu
praktek doa pada umat Islam yang ditujukan pada solusi dari suatu masalah
yang berat adalah sembahyang tahajud. Sembahyang ini dilakukan di sekitar atau
lewat tengah malam. Bila dirujuk pada konsep di atas, situasi atau suasananya
akan cocok dengan keadaan yang mendukung posisi frekwensi 10 getaran per detik,
atau gelombang alpha, yakni keadaan antara tertidur dan terjaga.
PENERAPAN
KONSEP MIND-CONTROL
- Dalam posisi berbaring atau duduk tegak dan santai mata ditutup dan arahkan bola mata seakan-akan melihat keatas atau ke titik tengah dahi. Dan lekatkan ujung lidah secara lembut pada langit-langit mulut.
2.
Tarik
nafas, lakukan relaksasi atau sikap santai bersamaan dengan hembusan nafas
keluar , secara perlahan beberapa kali.
3.
Bayangkan
otak/pikiran berada pada frekuensi 20, Perintah dan rasakan frekuensi tersebut
turun perlahan-lahan bersamaan dengan perubahan suasana pikiran yang menjadi
semakin tenang dan damai, menuju 19 – 18 – dst. sampai pada frekwensi 15.
4.
Untuk
turun lebih lanjut menuju frekwensi 10 prosesnya menjadi lebih sulit dibanding
turun dari 20 menuju 15 yang telah dilakukan sebelumnya, walaupun intervalnya
sama-sama lima. Analoginya adalah larutnya gula dari sendok kedua di dalam
segelas air teh akan lebih sulit dibanding dengan sendok pertama sebelumnya.
Oleh karenanya dibutuhkan teknik bantuan dalam bentuk relaksasi otot, berurutan
satu persatu meniru proses menjadi dingin pada tubuh orang yang mati
raga.
5.
Perintah
dan rasakan otot-otot manjadi rileks dimulai dari ujung jari kaki dan tangan,
naik perlahan-lahan berturut-turut sampai seluruh tubuh menjadi sangat rileks,
lemas, dan santai. Dalam tahap ini tubuh benar-benar lemas seperti selembar
handuk setengah basah yang diletakkan di lantai, teronggok tanpa tenaga yang
menyangga. Atau sperti balon karet yang ditusuk menjadi kolaps/kempes.
6.
Bayangkan
diri anda dalam pikiran (mental picture) bahwa anda;
1. Masih
muda, sehat, bersinar, berwibawa, dan menarik.
2. Ajukan
pertanyaan dalam pikiran; “Mengapa saya mengalami masalah fisik seperti ini”
dan “Bagaimana masalah ini menjauh dan hilang dari diri saya”. Kemudian
bayangkan orang-orang, siapapun yang terlintas dalam pikiran, gambarkan diri
anda dengan mereka sedang berjabat tangan, saling memaafkan, saling mendukung
dan saling mengasihi.
3.
Tegaskan sekali lagi di dalam pikiran bahwa anda sepenuhnya dalam keadaan
sehat, secara fisik maupun mental.
4. Panjatkan doa, ajukan permohonan dan
keinginan kepada yang berada di atas sana Tuhan Y.M.E.) atau kepada apapun yang
anda yakini (Alam semesta, Langit, dlsb.)
5. Bayangkan proses-proses yang
dikehendaki;
6. Penyembuhan suatu penyakit
tertentu.
7. Pemecahan masalah-masalah tertentu.
8. Pencapaian suatu target/sasaran
tertentu dengan berhasil. Dan sebagai catatan, semakin spesifik anda
menggambarkannya di dalam pikiran, semakin baik hasil yang dicapai.
*Sebelum
mengakhiri teknik/metode ini , ucapkan dalam hati; “Sebentar lagi saya akan
keluar dari gelombang alpha. Setelah menghitung secara perlahan-lahan dari 1 –
5 saya akan membuka mata dan mendapatkan diri saya dalam keadaan sehat, segar,
enak, dan jauh lebih baik dari sebelumnya”.
a. Mulailah menghitung
perlahan-lahan dari 1 – 3, lalu berhenti sejenak untuk melakukan penegasan.
b. Ulangi sekali lagi ucapan di
atas dalam hati; “Sebentar lagi saya akan keluar dari gelombang alpha. Setelah
hitungan kelima, saya akan membuka mata dan mendapatkan diri saya dalam keadaan
sehat, segar, enak, dan jauh lebih baik dari sebelumnya”.
c. Selesaikan hitungan ke 4 dan 5 dan ulangi lagi
pernyataan di atas sebagai penegasan terakhir, dan bukalah mata anda dan
nikmati keadaan segar, enak dan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Teknik ini
cukup praktis dan dari pengalaman saya, teknik ini dapat diajarkan kepada siapa
saja mulai dari anak usia 10 tahun sampai dengan Manula, asal daya nalarnya
belum sepenuhnya hilang, dan pikirannya cukup terbuka. Bagi saya teknik ini
dapat membantu penggunaan teknik yang lain seperti Visualisasi/Afirmasi dan Neuro-linguistic
Programming, yang menjadi lebih efektif dalam penerapannya.
Satu-satunya
masalah yang kami temui adalah kemungkinan munculnya kembali “rekaman-rekaman
pengalaman traumatis, di masa lalu” ketika teknik ini dilakukan/diterapkan,
namun itu bisa diatasi dengan sedikit bimbingan. Sekali teknik ini berhasil
dilakukan, maka masalah tersebut di atas sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi.
Silakan mencoba
dengan suatu keyakinan, dan biarkan alam semesta membantu Anda mengatasi
berbagai masalah serta memberi bisikan jalan untuk menggapai keinginan positif
yang Anda dambakan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lembaga
Pengembangan Citra Diri
Jln. Suli No.
56 Denpasar
Ditulis dan dibagikan kembali oleh Dewa Ayu Eka P
Dharmatari,M.Psi.,Psikolog (Clinical Psychologist) sebagai bentuk penghormatan kepada Almarhum
Dr.Sutrisna Widjaya,MPH selaku Guru terbaik kehidupan yang telah menjadi
pembimbing selama ini.